Indonesia sekarang secara resmi beralih dari Kantor Regional untuk Asia Tenggara (SEARO) ke Kantor Regional untuk Pasifik Barat (WPRO) dalam organisasi kesehatan dunia (WHO). Keputusan ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam peta kesehatan dunia dan regional.
Pergeseran ini juga menjadi waktu yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama kesehatan dengan negara-negara di Pasifik Barat, yang memiliki berbagai tantangan dan kesempatan yang berbeda dari Asia Tenggara.
Perubahan Zona WHO: Apa Artinya bagi Indonesia?
Sebelumnya, Indonesia menjadi bagian dari WHO Asia Tenggara (SEARO), yang meliputi 11 negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun, setelah bergabung dengan zona WHO Pasifik Barat (WPRO), Indonesia kini menjadi anggota bersama 27 negara yang mayoritas berada di wilayah Asia Timur, Pasifik, dan Oceania.
Perubahan ini lebih dari sekadar pengaturan administrasi, tetapi juga memiliki pengaruh yang besar dalam:
- Pendekatan kebijakan kesehatan
- Kerjasama teknis dan program kesehatan
- Akses terhadap teknologi medis dan sumber daya
- Pertukaran data serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Alasan Perpindahan Zona WHO
Perpindahan Indonesia ke WHO Pasifik Barat didasari oleh berbagai pertimbangan penting, antara lain:
- Kesamaan Tantangan Kesehatan
Negara-negara di Pasifik Barat memiliki situasi kesehatan masyarakat yang lebih mirip dengan Indonesia, terutama terkait penyakit menular, pola hidup, dan sistem pelayanan kesehatan. - Peluang Kolaborasi yang Lebih Luas
Wilayah Pasifik Barat mencakup negara-negara maju dan berkembang seperti Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Filipina, yang membuka peluang untuk berbagi teknologi dan praktik terbaik. - Memperkuat Kapasitas Kesehatan Nasional
Indonesia dapat memperoleh sumber daya teknik dan pelatihan yang lebih lengkap dari WHO Pasifik Barat, sehingga dapat mempercepat program kesehatan di dalam negeri.
Implikasi untuk Sistem Kesehatan Indonesia
Dengan perubahan ini, Indonesia dianggap dapat meningkatkan:
- Program vaksinasi dan pengendalian penyakit menular
- Penanganan penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi
- Memperkuat sistem kesehatan dasar dan layanan kesehatan masyarakat
- Pengembangan sumber daya manusia di sektor kesehatan
Selain itu, kerjasama dalam penelitian kesehatan dan teknologi medis juga akan menjadi lebih intensif dengan negara-negara di Pasifik Barat.
Respons Indonesia dan WHO
Pemerintah Indonesia menyambut dengan baik perubahan ini dan berkomitmen untuk menyelaraskan program kesehatan nasional dengan arah WHO Pasifik Barat. Menteri Kesehatan menekankan bahwa peralihan ini akan memberikan banyak manfaat bagi upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
WHO juga memberikan dukungan penuh selama masa transisi ini agar program-program kesehatan dapat berlangsung dengan baik dan memberikan dampak yang maksimal.
Kesimpulan
Pindahnya Indonesia dari WHO Asia Tenggara ke WHO Pasifik Barat adalah langkah strategis yang membuka peluang baru dalam pengembangan sektor kesehatan di dalam negeri. Dengan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Pasifik Barat, Indonesia dapat lebih cepat mencapai sasaran kesehatan nasional dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Langkah ini juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam kesehatan global, siap bersaing dan berkontribusi untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.